Selasa, 06 Agustus 2019

Routing

Pengertian
Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi protocol kepada anggota jaringan yang lainnya, dengan adanya router maka sebuah protocol dapat di-sharing kepada perangkat jaringan lain. Contoh aplikasinya adalah jika kita ingin membagi IP Adress kepada anggota jaringan maka kita dapat menggunakan router ini, ciri-ciri router adalah adanya fasilitas DHCP (Dynamic Host Configuration Procotol), dengan mensetting DHCP, maka kita dapat membagi IP Address, fasilitas lain dari Router adalah adanya NAT (Network Address Translator) yang dapat memungkinkan suatu IP Address atau koneksi internet disharing ke IP Address lain.
misalnya jika pada suatu perangkat jaringan (komputer) memiliki IP Adress 192.168.0.1, maka agar komputer lain dapat berkomunikasi, harus diberikan IP Address dengan Network Identification 192.168.0 dan dengan Host Identification 2-254, contoh 192.168.0.10, 192.168.0.11 dan seterusnya.
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.
Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router.
Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya.Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL).
Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router.
Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.
Jenis-jenis router
Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:
•          static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan.
•          dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.
Routing adalah suatu proses yang sangat penting dalam jaringan skala besar. Tanpa ada proses routing, mungkin jaringan kita tidak bisa berkembang. Hanya bisa mengkoneksikan komputer – komputer yang ada dalam satu gedung. Sedangkan jika kita ingin menghubungkan jaringan kita dengan jaringan luar semisal, kantor cabang, kantor pusat perusahaan, ataupun koneksi internet. Kita harus menerapkan routing pada jaringan kita agar bisa terkoneksi.
Namun apa itu routing sebenarnya? Routing adalah suatu proses dimana untuk meneruskan packet data yang dikirim dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Dari kata tersebut mungkin bisa dimengerti maksud dari routing tersebut. Jadi, routing bisa menghantarkan data yang dikirim dari komputer di jaringan kita ke komputer yang ada pada jaringan lain.
Routing terbagi menjadi dua :
  1. Static Routing. Yaitu routing yang dimana kita harus menetapkan table routing dengan kondisi jaringan yang ada. Jadi setiap ada perubahan jaringan kita harus mengupdate table routing tersebut secara manual.
  2. Dynamic Routing. Berbeda dengan Static Routing. Dynamic Routing tidak perlu mengatur table routing secara manual. Namun hanya dengan mengenalkan network yang terhubung pada router tersebut. Maka router akan otomatis membuat table routing.
Langkah-langkah Percobaan
  • Dinamic Routing
Buat desain Static Routing pada Cisco Packet Tracer seperti ini
kemudian atur ip address, subnet mask, dan default gateway pada setiap device.
Konfigurasi RIP pada R2, Klik R2 pilih CLI dan masukkan perintah berikut.
Konfigurasi RIP pada R3, Klik R3 pilih CLI dan masukkan perintah berikut.
Konfigurasi RIP pada R4, Klik R4 pilih CLI dan masukkan perintah berikut.
Klik R2 kemudian pilih CLI dan ketikkan perintah berikut intuk memberi IP routing pada R2.
Kemudian PING dari R3 ke PC1
Activity akan selesai 100% seperti ini
  • Static Routing
Buat desain Static Routing pada Cisco Packet Tracer seperti ini
Lakukan konfigurasi pada PC1, caranya klik pada PC1 lalu Desktop->IP Configuration seperti ini
 Kemudian klik R3 lalu pilih CLI dan ketik perintah berikut ini.
Lalu klik R1 pilih CLI dan ketik perintah berikut ini.
Selanjutnya klik R2  pilih CLI dan ketik perintah berikut ini
 Lakukan PING dari R3 ke PC1 dan hasilnya seperti berikut ini
Activity complete 100%
  • Directly Routing
Buat desain dynamic route pada cisco packet tracer seperti di bawah ini
Konfigurasi dasar dari Router 1 (R1)
Selanjutnya , masuk kedalam CLI pada masing – masing Router (R1 dan R2) kemudian isika command berikut:
Pada R1
R1>enable
R1#configure terminal
R1(config)#interface FastEthernet 0/0
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#interface Serial 0/0/0
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#end
*Ulangin cara di atas pada R2.
kemudian tinggal mengecek berhasil atau tidak ?
PC1 pasti bisa ping ke R1
PC2 pasti bisa ping ke R2
Tapi jika PC1 ping ke PC2 ??
Hasilnya adalah failed.
Kesimpulannya metode Directly Routing hanya bisa di berfungsi jika jaringan yang digunakan adalah sama (dalam satu jaringan).

0 komentar:

Posting Komentar